Dipasok Produsen dari Luar Jabar, Rokok Ilegal di KBB Makin Marak Karena Harga Murah


JabarOnNews.com, BANDUNG BARAT - Peredaran rokok illegal di Kabupaten Bandung Barat (KBB) semakin tak marak karena setiap toko yang tersebar di setiap Kecamatan kerap mendapat pasokan dari produsen luar daerah.

Potensi peredaran rokok illegal makin besar karena harganya murah. Kendati demikian, hingga saat ini belum ada sanksi tegas bagi para produsen rokok illegal tersebut.

Karena itu, rokok tanpa cukai itu masih saja beredar di setiap toko ataupun warung meski sudah dilakukan penyitaan beberapa kali.

Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat, Satpol PP KBB Poniman, mengatakan, berdasarkan hasil  monitoring di lapangan, pemasok rokok illegal ke Bandung Barat ini merupakan produsen dari Bali dan Jawa Timur.

"Hasil monitoring dan pengamatan langsung dari petugas kami, pola pendistribusian rokok illegal itu menggunakan mobil dengan plat nomor DK berarti dari Bali dan ada juga dari Jawa Timur," ujarnya saat dihubungi, Minggu (21/8/2022).

Poniman mengatakan, pada tahun 2022 ini rokok illegal tersebut paling banyak dipasok ke daerah Padalarang yang mencapai 139.000 batang, namun rokok illegal itu sudah disita pada pekan ini dan penjualnya dilakukan pembinaan.

“Rokok ilegal itu disita dari rumah di Perumahan Graha Padalarang Indah, sisanya hasil penyisiran di toko-toko. Jadi, 139.000 batang itu hasil penyitaan dua hari,” kata Poniman.

Melihat jumlah rokok yang sudah disita, Poniman menilai bahwa wilayah Padalarang merupakan daerah yang paling rawan peredaran rokok illegal, sehingga pihaknya meminta agar masyarakat untuk berperan aktif untuk melaporkan.

"Di daerah Padalarang ini potensi peredaran rokok illegal besar sekali karena harganya murah, di tingkat pengecer hanya Rp 10.000 per bungkus," kata Poniman.

Untuk menekan peredaran rokok illegal ini, pihaknya akan terus sosialisasi tentang kriteria rokok illegal karena hingga saat ini masih banyak pedagang yang mengaku belum mengetahui ciri-cirinya.

"Kalau pemberantasan rokok illegal ini perlu kerja keras dan adanya kerja sama dari masyarakat. Nanti, kami akan turunkan petugas untuk monitoring," ujarnya. (/Red)***


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka