Sekum HMI Cabang Garut Menilai Kenaikkan BBM Bersubdi Menambah Beban Masyarakat Kelas Bawah


JabarOnNews.com, GARUT - Dalam waktu dekat Pemerintah berencana menaikkan harga BBM bersubsidi.

Harga Pertalite saat ini di Provinsi Jawa Barat mencapai Rp.7.650 per liter dan Solar Rp.5.150 per liter dengan harga segitu justru masyarakat bawah sudah mengeluhkan apalagi ini ada rencana kenaikan Pertalite menjadi Rp.10.000 per liter dan Solar Rp.8.500 per liter.

Kita contohkan saja pendapatan per kapita Kabupaten Garut berada di bawah rata-rata penduduk Jawa Barat mencapai 21 %. Pendapatan rata-rata penduduk Jawa Barat mencapai Rp.11 juta per kapita per tahun, sedangkan pendapatan per kapita penduduk Garut hanya sebesar Rp.8 juta pert ahun, ini menjadi persoalan yang menyebabkan kemiskinan di Kabupaten Garut cukup tinggi artinya kondisi daya beli masyarakat rendah dalam hal ini apabila BBM bersubsidi naik justru Pemerintah menambah beban masyarakat bawah.

Dengan kenaikan BBM tersebut laju inflasi tahun ini bisa melonjak lantaran kenaikan harga BBM juga menyulut harga lainnya, terutama transportasi dan bahan pokok.

Kenaikan harga BBM akan berdampak pada kenaikan harga pangan lantaran ada kenaikan biaya logistik.

"Saya menanyakan langsung ke masyarakat untuk meminta tanggapan jika kenaikan BBM bersubsidi dilakukan dan respon masyarakat justru sangat keberatan dan menolak, malah meminta Pemerintah untuk menurunkan harga BBM bersubsidi." Pungkas Fajar Alamsyah Sekretaris Umum HMI Cabang Garut.

Sambung Fajar Alamsyah, "mendengar kondisi tersebut saya sangat prihatin dan Pemerintah harus lebih peka terhadap beban ekonomi masyarakat saat ini, meskipun dalihnya kenaikan BBM tersebut karena beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dan BBM bersubsidi ini harus lebih ditegaskan oleh Pemerintah agar tepat sasaran untuk masyarakat kalangan bawah, hari ini kalau mau beli Pertalite di SPBU ngantri panjang dan sering kosong seolah langka".

"Jangan sampai ketika Pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi ketersediaan Pertalite dan Solar menjadi seolah tidak langka, kasihan masyarakat". 

"Maka dari itu HMI Cabang Garut meminta Presiden Jokowi dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk  tidak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, apabila rencana kenaikan BBM bersubsidi ini dilakukan HMI berkesimpulan kebijakan Pemerintah sudah tidak pro masyarakat, dan tidak memperhatikan masyarakat dan dalam waktu dekat ini HMI Cabang Garut akan berunjuk rasa menolak kenaikan BBM bersubsidi tersebut." Pungkas Fajar Alamsyah. (/Red)***


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka