Sigap dan Tanggap untuk Menolong Sesama, Jadi Tekad Ela Kapilah Masuk Jadi Relawan Bencana


JABARONNEWS.COM - Menjadi relawan kebencanaan sudah menjadi tekad bulat Ela Kapilah, warga Desa Tanjungsari Kecamatan Salopa Kabupaten Tasikmalaya. Ela adalah salah satu dari sekian orang relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang selalu tanggap dalam hal penanganan bencana.

 

Meski perempuan, Ela kerap berada di lokasi-lokasi yang cukup berbahaya karena rentan bencana alam, seperti longsor dan banjir. Namun sebagai relawan, bersama rekan relawan lainnya, Ela selalu cepat tanggap berada di Tempat Kejadian Bencana untuk melakukan penanganan.

IMG-20230928-WA0049.jpg

Salah satunya, Ela hadir di lokasi bencana beberapa hari yang lalu di Kampung Cipayung RT 03/01 Desa Tanjungsari Kecamatan Salopa Kabupaten Tasikmalaya, pada Sabtu (23/09/2023). Dimana di lokasi tersebut telah terjadi pohon tumbang menimpa bangunan rumah milik warga setempat.

 

"Waktu kejadian, mereka sedang berada di rumah, mendengar ada suara barang jatuh di dapur lalu bergegas ke dapur. Ternyata ada pohon tumbang yang menimpa rumahnya, lalu ada genting yang menimpa kepala ibu Aam yang mengakibatkan kapalanya terluka sehingga mendapat perawatan medis," ujar Ela, saat menceritakan salah satu kejadian di lokasi bencana.

 

Petugas dan relawan dan pemerintah setempat serta dibantu warga, lanjut Ela, langsung mengamankan lokasi, membantu memotong pohon yang tumbang dengan alat seadanya dan berkoordinasi dengan aparat terkait.

 

Lebih jauh saat disinggung mengenai motivasinya ikut menjadi relawan bencana, Ela menyebutkan menjadi relawan penanggulangan bencana ini karena Desa Tanjungsari ini sangat tinggi potensi kebencanaannya karena daerahnya yang berada di pegunungan.

 

"Makanya, kalau sekiranya ada pohon yang sudah tua di sekitaran rumah, baiknya dipotong saja untuk menghindari terjadinya pohon tumbang dan bisa menimpa rumah warga atau yg lainnya," pesan Ela.

 

Ela juga mengaku, banyak pengalaman suka dan duka menjadi relawan bencana. Bisa menolong sesama dan tentunya jadi banyak saudara.

 

"Dukanya, terkadang kami turun ke lapangan itu gak kenal waktu bisa tengah malam atau ketika hujan deras. Ada bencana, yang lain berlindung, kami harus turun untuk bertugas. Tapi saya secara pribadi harus sigap untuk kepentingan warga masyarakat. Tapi warga pun harus punya pemikiran sama, hindari dan minimalisir faktor-faktor yang akan menyebabkan bencana. Pelihara kebersihan lingkungan, dan lain sebagainya. Karena kita tak akan pernah tahu kapan bencana datang, kita hanya berupaya dan berusaha," pungkas Ela. (NS)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka