Mahasiswa MPM STAIPI Garut Sukses Adakan Seminar Kesenian Daerah dengan Tema 'Regenerasi Tradisional Kesenian Calung di Desa Barudua'


JabarOnNews.com, GARUT - Masa Pengabdian Pada Masyarakat (MPM) Mahasiswa STAI Persis Garut Kelompok 14 mengadakan acara seminar kesenian daerah dengan tema 'Regenerasi Tradisional Kesenian Calung di Desa Barudua' yang dilaksanakan pada hari Kamis (25/08/2022).

Acara yang dihadiri oleh perwakilan dari Kecamatan Malangbong yakni Dani Iskandar, Kepala Desa Barudua (yang mewakilinya) Dayat, beserta perangkat desa, RT, RW dan Kepala Dusun, kelompok anggota calung Desa Barudua, perwakilan siswa dan siswi dari SMA BIP Malangbong, Karang Taruna serta ibu-ibu PKK.

Acara seminar dimulai pada Pukul 10.30 WIB bertempat di Sarana Olahraga (SOR) Desa Barudua. Dalam sambutannya Dani Iskandar menyampaikan, "atasnama Pemerintah Kecamatan Malangbong, kami sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini khususnya di Desa Barudua yang masih menjaga kelestarian kesenian calung meskipun anggotanya kesepuhan".

"Keinginan mahasiswa mengadakan kegiatan seperti ini harus didorong dan didukung agar kesenian tradisional calung di Desa Barudua ini bisa tumbuh dan berkembang. Kesenian tradisional tidak lepas dari pariwisata dan kebudayaan, karena kesenian sering dijadikan sebagai media penyambutan di tempat wisata. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini khususnya adek-adek SMA bisa memiliki kesadaran terhadap seni, umumnya adek adek SMA dan masyarakat Malangbong secara umum," lanjut Dani.

Seminar tersebut mengundang Pembina Sangar Seni Kareues Dadan Permana, S.Pd, dimana beliau merupakan pembina Sanggar Seni Calung di Desa Barudua. Sebelum masuk ke materi, pemateri menyampaikan motivasi untuk para peserta seminar, “apa yang bisa kita lakukan untuk kesenian calung? kenapa kita tidak meniru seperti hijabers yang berada di mancanegara? mereka mengenalkan alat musik dan kesenian untuk berinteraksi. Di Desa Barudua ada kesenian tradisional, maka harus ada regenerasi di Desa Barudua yang mampu mengembangkan kesenian calung, jangan mau menjadi generasi yang instan, tapi jadilah generasi yang mau berproses”, ujarnya.

Beliau menyampaikan bahwasannya perkembangan calung tidak hanya di Jawa Barat saja, akan tetapi muncul juga di Banyumas. Perbedaanya diantara keduanya yakni jika di Banyumas calung tersebut tidak dimainkan dengan dijinjing seperti calung yang ada di Jawa Barat. Beliau mengharapkan di Desa Barudua agar dapat mempertahankan kesenian daerahnya dan memiliki banyak regenerasi kesenian calung khususnya.

Seminar tersebut dihadiri juga oleh perwakilan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut yaitu Asep Suryadi, "seni yang mendukung muatan lokal atau didukung oleh daerah masing-masing, kesenian tradisional calung termasuk kepada salah satu sektor ekonomi kreatif". ujar Asep.

Pemateri juga menyampaikan kesenian calung termasuk kedalam seni vokal dan seni perkusi. Alat musik yang ada di kesenian calung memiliki 4 macam yaitu calung meludi, panempas (7 wilahan), jongkrong dan gonggong. Didalam kesenian calung harus mengandung tema “mengundang tawa agar para penonton tidak jenuh”.

Bagaimana kesenian calung agar disukai dan diapresiasi oleh para pemuda dan pemudi serta kesenian calung tidak punah karena regenerasi yang tidak ada? Salah satunya yaitu didukung oleh tenaga pendidik sebagai pihak yang menyampaikan kelestarian seni calung. Pemerintah juga harus terlibat dalam melestarikan kesenian ciri khas suatu daerah seperti mengadakan lomba atau festival. Jika di daerahnya banyak pohon bambu maka lestarikan dengan pembuatan alat musik calung dan dipasarkan. Pemasarannya bisa dilakukan dengan media sosial media atau melalui digital tetapi kunci utamanya harus sabar karena pemasaran itu tidak bersifat instan.

Kesenian calung adalah untuk masyarakat bisa dinikmati dan bisa mengikuti genre lagu apapun. Tapi karena pemuda kurang mengenal sehingga tidak ada apresiasi terhadap kesenian calung tersebut. Hal pertama yang bisa dilakukan adalah ajakan dari orang lain atau tenaga pendidik yang mengajak dan memberikan arahan terhadap seni calung tersebut.

1661434109262.jpg

Setelah terlaksananya kegiatan ini, mahasiswa MPM STAIPI Garut khususnya kelompok 14 ini akan mengadakan pembangunan saung sebagai Fasilitas kegiatan kesenian dan kegiatan sosial lainnya khususnya di Desa Barudua Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut ini.

"Besar harapan kami, dukungan dari Bapak Bupati dan Wakil Bupati serta stakeholder lainnya untuk dapat memberikan dukungan material maupun immaterial terhadap kegiatan sosial tersebut," ujar Fikri Muhammad Tanjil sebagai ketua pelaksana. (/Red)***


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka