Tambah Nilai Ekonomi dan Kemandirian Masyarakat Desa, Dosen Teknologi Farmasi Uniga Lakukan Ini

JABARONNEWS.COM - Penggunaan kosmetik halal cukup penting bagi kita yang mayoritas beragama Islam, oleh karena itu pada Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Dosen Teknologi Farmasi Universitas Garut mengadakan seminar terkait kosmetik halal. Selain itu, Workshop pembuatan detergen bubuk juga dilaksanakan untuk menambah nilai ekonomi pada kemandirian masyarakat desa. 

Kegiatan Seminar Kosmetik Halal dan Worskshop Pembuatan Detergen Bubuk tersebut dilaksanakan di Aula Desa Wanaraja Kecamatan Wanaraja Kabupaten Garut pada Rabu (31/01) yang lalu. Dihadiri oleh para Kader PKK dan pemateri apt. Retty Handayani, M.Farm beserta apt. Aji Najihudin, M.Farm.

Dijelaskan oleh apt. Retty Handayani, M.Farm bahwa kosmetik yang tidak halal menurut islam merupakan kosmetik yang dibuat dari hewan tidak halal seperti babi atau hewan yang tidak disembelih menurut syariat islam.

“ Pada dasarnya titik kritis ketidakhalalan kosmetik terdapat dalam bahan baku. Selain bahan yang bersumber dari hewan haram (Babi) seperti kolagen dan gelatin juga penggunaan alkohol, enzim dan plasenta, “ tegas Retty.

Bahan-bahan tersebut banyak terdapat dalam produk kosmetik, lanjut Retty, oleh sebab itu kami mengajak para kader untuk melakukan cek pada produk kosmetik yang dibeli. Misalnya melakukan cek terkait logo halal, melakukan cek melalui web LPPOM MUI. 

Setelah Seminar Kosmetik Halal, Workshop Pembuatan Detergen Bubuk yang dipandu oleh apt. Aji Najihudin, M.Farm bersama dosen-dosen Teknologi Farmasi lainnya menjadi penutup acara. 

Disampaikan apt. Aji Najihudin, M.Farm, Workshop ini bertujuan untuk menciptakan sumber ekonomi demi kemandirian masyarakat desa. Kegiatan ini diharapkan masyarakat mampu membuat sabun sendiri sehingga meningkatkan kemampuan (Skill) para kader di desa Wanaraja.

“ Detergen adalah salah satu kebutuhan yang tidak bisa lepas dari masyarakat urban di masa kini, bahan detergen yang digunakan dalam workshop ini merupakan bahan yang ramah lingkungan, sehingga tidak membahayakan lingkungan, “ pungkas Aji. (*)