Karnoto Prihatin Temukan Sekolah Ambruk Dan Rusak Berat Di Garut


JabarOnNews.com, GARUT - Kemerdekaan adalah kebebasan untuk menentukan nasibnya sendiri, kebebasan untuk bekerja dan berkarya demi kemajuan bangsa. Selama 77 tahun pula bangsa ini sudah melakukan pembangunan di segala bidang.

Namun keprihatinan dirasakan anggota DPRD Fraksi PKS Karnoto, S.Kep, M.Si saat mengunjungi dua sekolah di Malangbong (25/8/2022) yakni SDN 1 Cikarag yang sudah delapan bulan ambruk karena kayu-kayunya keropos dan SDN 1 Sukaratu yang 2 kelasnya nyaris ambruk juga dikarenakan kayu-kayu yang keropos serta masih beratapkan asbes.

"Saya prihatin di usia 77 tahun Indonesia merdeka, dengan 20 % anggaran untuk pendidikan tapi masih banyak ditemukan sekolah yang ruang kelasnya rusak berat bahkan ambruk seperti yang terjadi dengan SDN 1 Cikarag dan SDN 1 Sukaratu Malangbong". Jelas Karnoto Wakil Ketua Komisi 4 DPRD Garut.

Kedua sekolah tersebut jelas mengalami kekurangan ruang kelas yang nemadai untuk belajar siswa hingga sebagian rombel pembelajarannya dibuat shift pagi siang dan sebagian menggunakan ruang guru, ruang perpus bahkan para guru terpaksa mengantor di ruang dapur.

IMG-20220826-WA0013.jpg

Situasi tersebut membuat sebagian siswa dan para guru merasa kurang nyaman dengan kondisi lingkungan sekolah yang seperti itu.

Kepala Dinas Pendidikan Garut membenarkan hasil temuan anggota Komisi 4 DPRD tersebut, "Faktanya memang demikian, ada sekitar 260 ruang kelas yg rusak berat dari total 10.200 kelas, termasuk yang di Malangbong dan kondisinya bisa membahayakan. Namun Disdik tidak mampu untuk memperbaikinya dalam waktu serentak." Terang Ade Manadin S.Pd. MPd melalui sambungan telepon.

Dituturkan Kadisdik, sebelumnya dinas berencana secara bertahap merenovasi seluruh ruang kelas yang rusak mulai tahun anggaran 2022 dan 2023 menggunakan DAK fisik, namun dalam beberapa tahun terakhir ternyata program renovasi ruang kelas tidak terakomodir dalam aplikasi KRISNA Kemendikbud. DAK fisik Kemendikbud hanya diperuntukkan bagi pembangunan RKB, perpustakaan dan laboratorium. Sementara APBD Garut tidak memiliki anggaran yang memadai untuk merenovasi banyaknya ruang kelas yang rusak berat.

"Tapi Disdik akan berupaya semaksimal mungkin untuk memperbaiki ruang kelas yang rusak dan memenuhi ketersedian ruang kelas, agar dalam PBM guru dan siswa merasa nyaman," ungkap Ade Manadin yakin.

IMG-20220826-WA0015.jpg

Karnoto pun mengapresiasi atas kesiapan dan komitmen Disdik, "Saya mengapresiasi kesiapan dan komitmen Kadisdik secara serius akan memperbaiki seluruh ruang kelas yang rusak dengan menggali berbagai potensi sumber dana di masa mendatang, karna pasca pandemi Covid-19 pembelajaran sudah tatap muka secara keseluruhan sehingga dibutuhkan ruang kelas yang memadai." Pungkas Karnoto (/Red)***


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka