Jika Partai Adalah Rumah Caleg, Jagalah dengan Baik


JABARONNEWS.COM - Di era perhelatan, kontestasi politik 2024 sekarang dengan sistem proporsional terbuka, dinilai tak banyak lagi kader yang menjadi calon anggota legislatif (caleg) yang bersedia berkorban sepenuhnya demi partai politik yang jadi kendaraannya, mereka lebih terfokus pada diri sendiri.

 

Juga saat ini militansi kader sangat minim, apalagi kader yang jadi baru masuk dan pindahan partai lain. Namun, ada juga kader yang benar-benar memelihara partai yang mereka kendarai agar elektabilitasnya sejajar. Di Partai Demokrat ada istilah Trisula, yakni elektabilitas partai, elektabilitas ketua umum dan elektabilitas kader itu sendiri yang menjadi caleg.

 

Anda bisa membaca kata-kata bijak tentang pengorbanan untuk mengingatkan kemuliaan akan sebuah pengorbanan. Di dalam partai, setiap kader dituntut untuk bersedia berkorban bagi partainya. Apalagi jika pengorbanan dilakukan demi elektabilitas partai dan akan berimbas kepada dirinya sendiri. Namun kenyataannya, kehidupan di masa kini kerap membuat nilai-nilai positif yang ada, mulai luntur. Satu di antaranya adalah berkorban untuk nama besar partai. 

 

Devinisi pengorbanan adalah tindakan melepaskan sesuatu yang ingin kamu simpan, terutama untuk mendapatkan atau melakukan sesuatu yang lain atau untuk membantu seseorang.

 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengorbanan dimaknai sebagai proses, cara, perbuatan mengorbankan.

Pengorbanan dibutuhkan dalam setiap hubungan, baik itu hubungan dengan sesama atau dengan Tuhan.

 

Terkadang, kita mungkin harus mengorbankan beberapa hal yang menyenangkan untuk diri kita sendiri juga. Jika kita ingin sukses, kita mungkin harus keluar dari zona nyaman kita dan memberikan lebih banyak waktu serta usaha.

 

Namun kadang kerap terjadi, untuk nama baik sendirinya saja seseorang caleg misalkan tidak mau berkorban, apalagi untuk partai dan bahkan bisa saja mengorbankan nama baik orang lain. Inilah fenomena yang terjadi saat ini. Makanya para pemimpin partai politik harus bisa memberikan edukasi kepada para kadernya. Loyalitas kader terhadap partai yang didiaminya sangat penting untuk masa depan partai itu sendiri.

 

Partai politik bukanlah seperti kita naik Angkutan Kota (Angkot) yang bisa turun dan naik kapan saja. Jadikan partai politik adalah mobil pribadi, dimana kita harus memikirkan bagaimana agar mobil yang kita gunakan tetap normal, mesin sehat dan siap melaju kapan saja untuk mencapai tujuan. (Red)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka