Apakah Cacar Monyet Sudah Menyebar di Indonesia?


JabarOnNews.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta negara-negara di Asia untuk memperketat pengawasan terkait penyebaran cacar monyet.

Saat ini, lebih dari 16.000 kasus cacar monyet dilaporkan terdeteksi di 75 negara.

Empat di antaranya berada di Asia Tenggara, dengan tiga kasus di India dan satu kasus di Thailand.

Diketahui, cacar monyet tidak hanya ditularkan dari hewan terinfeksi ke manusia, melainkan juga dapat ditularkan dari manusia ke manusia melalui kontak langsung.

Adapun virus yang menyebabkan penyakit cacar monyet ini adalah orthopoxviridae, yang mengakibatkan kulit seperti terkena cacar air dan terasa gatal.

Hingga saat ini, kasus cacar monyet belum terdeteksi di Indonesia. Namun terdapat beberapa wilayah yang dicurigai.

“Hingga hari ini, beberapa wilayah telah melaporkan kasus yang dicurigai. Namun berdasarkan hasil penyelidikan lebih lanjut, belum ada satupun yang memenuhi kriteria suspek maupun probable,” ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Indonesia, Mohammad Syahril. Selasa (26/07/2022).

Beberapa Provinsi yang melaporkan adanya dugaan perkembangan cacar monyet di antaranya DKI Jakarta dengan empat kasus, Jawa Barat tiga kasus, Jawa Tengah satu kasus dan Kalimantan Barat satu kasus.

Pada Selasa, 26 Juli 2022, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengumumkan bahwa cacar monyet ini masih belum masuk kategori pandemi seperti Covid-19.

“Cacar monyet sebenarnya kategorinya masih di bawah pandemi. Jadi belum masuk pandemi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan protokol kesehatannya perlu dijaga, surveilans-nya masih dijaga, kalau bisa vaksinasi dan pengobatannya disiapkan,” jelas Budi.

Ia menambahkan, melacak kasus cacar monyet relatif lebih mudah dibandingkan dengan Covid-19, karena gejalanya berupa gejala fisik seperti ruam-ruam atau benjolan pada kulit.

Namun begitu, Kemenkes sudah melakukan Langkah antisipasi untuk cacar monyet ini dengan menambah kebutuhan reagen PCR Monkeypox dan memasok obat-obatnya.

Di sisi lain, pemerintah sudah menyediakan laboratorium rujukan untuk pemeriksaan cacar monyet.

Seperti di LPPM IPB Bogor, Pusat Studi Satwa Primata, dan Laboratorium penelitian Penyakit Infeksi Prof. Sri Oemiyati Komplek Pergudangan Kemenkes Gedung 1 Jakarta.

Sementara Prof Tjandra Yoga Aditama selaku Direktur Pascasarjana Universitas YARSI menyarankan, supaya masyarakat Indonesia juga diberikan edukasi yang tepat mengenai cacar monyet ini.

Seperti, cara penularannya, tanda atau gejalanya, serta langkah pencegahan jika terdapat kasus yang dicurigai. (/Red)***


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka